Saturday, February 22, 2014

The Fault In Our Stars




The Fault in Our Stars is award-winning author John Green’s most ambitious and heartbreaking work yet, brilliantly exploring the funny, thrilling, and tragic business of being alive and in love. Insightful, bold, irreverent, and raw.
Novel ini bercerita tentang Hazel Grace, penderita kanker paru yang semangat menjalani hidupnya. Dia mengikuti Support Group di suatu gereja dan bertemu dengan teman baru Isaac dan Augustus. Isaac menderita kanker mata, dan Augustus pernah menderita kanker tulang dan salah satu kakinya di amputasi.
Hazel dan Augustus menjadi sahabat baik. Bahkan lebih dari itu. Mereka sering menghabiskan waktu bersama, saling merekomendasikan buku, dan lainnya. Bahkan Augustus rela menggunakan satu-satunya Wish yang dia punya dari The Genie Foundation (perusahaan yang mengabulkan 1 permintaan anak yang memiliki penyakit berat) untuk pergi ke Amsterdam bersama Hazel supaya Hazel dapat bertemu dengan penulis novel favoritnya.
Namun, ternyata kanker yang diderita Augustus kembali. Dan Hazel harus menghadapi kenyataan. Dia terus menemani Augustus, hingga menghadiri upacara pemakaman awal yang diadakan oleh Augustus sebelum ia meninggal. Namun ternyata beberapa hari setelah itu, Hazel harus menghadiri pemakaman Augustus yang asli. Novel ini pun ditutup oleh surat yang ditulis terakhir kalinya oleh Augustus untuk Peter Van Houten (penulis novel favorit Hazel).
Keseluruhan, novel ini bagus banget. Di Goodreads ratingnya 4.5 dari 5! Bahasanya mudah dimengerti (aku baca versi asli yang bahasa Inggris), simpel jalan ceritanya, banyak humor, tragedinya dapet, dan cerita cinta, heartbreaking, dan cerita tentang berjuang untuk hidupnya juga keren. Two thumbs up John!
Novel 313 halaman ini bisa mengubah cara pandang kamu terhadap kehidupan.

I’m a grenade, I just want to stay away from people and read books and think and be with you guys because there’s nothing I can do about hurting you; you’re too invested, so just please let me do that, okay? I’m not depressed. I don’t need to get out more. And I can’t be a regular teenager, because I’m a grenade
-Hazel Graze

Romi and Julia

Hi guys! :)


Akhir-akhir ini aku jarang posting karena sibuk (padahal males) padahal banyak banget yang pingin aku posting dan nggak kesampaian~~ Well, kemarin entah kapan tepatnya ada tugas bahasa Inggris drama gitu. Nah kelompokku bikin short movie, judulnya “Romi and Julia”.
Kok mirip Romeo and Juliet ya? Yaa, emang ceritanya terinspirasi dari karya Shakespeare. Tapi jadi cerita anak sekolahan gitu. Beda banget ya sama kisah cinta tragis dan pertentangan dua keluarga besar yang udah jadi legenda.. Well, aku akan cerita tentang short movie ini.

Romi and Julia bercerita tentang Romi, murid SMA yang galau karena cintanya kepada Rosaline. Namun saat dia bertemu Julia dia jadi lupa sama galaunya dan yakin banget kalo Julia itu cinta sejatinya. Mereka berdua saling penasaran dan nanya-nanya tuh ke temen mereka. Dan akhirnya mereka bisa bertemu berkat bantuan sahabatnya. Mereka juga pacaran backstreet gitu.

Oh ya, mereka berdua beda kelas. Dan kelas mereka saling bermusuhan. Teman sekelasnya Julia menganggap kalau Romi dan teman-temannya adalah siswa kalangan bawah. Waktu mereka berantem gitu di kantin, eh Romi ngedorong salah satu temannya Julia sampe jatuh. Nah, terus Romi akhirnya dikeluarin dari sekolah.
Setelah itu karena udah nggak satu sekolah sama pacarnya, Julia sering sedih. Dan temennya ngenalin Julia ke satu cowok. Mereka kira dengan begitu Julia bisa seneng kayak biasanya. Akhirnya Julia dan cowok itu sering keliatan bareng. Teman-teman Romi nyangka mereka pacaran, dan ngasih tau Romi. Terjadilah kesalah pahaman. Akhirnya Romi memutuskan tinggal bersama orang tuanya di USA.

Gimana ceritanya? Sinetron banget nggak? Hehe. Sebenernya ini drama romantis gitu dan sad ending. Tapi karena kita yang berperan di film itu pas liat filmnya jadi pada ketawa semua. Jadi kayak film komedi deh. But, it’s great. Good job for all of the casts, especially for the director-editor-cameraman and his magic handkerchief yeay! Magic handkerchief? Yup, karena disetiap scene kalian akan menemukan  saputangan tersebut.

para pemainnya nih :3
Tapi karena ada beberapa hal, ternyata nilai kita dibawah 80! Dan kita memutuskan buat bikin part 2 nya. Jadi, nilai kita bisa nambah. Masa dibawah 80 sih-_- nilai raporku bisa turun drastis..
Ya begitu deh, wish me luck. Nah, wish us luck guys. Semoga aja jadi yaa bikin part 2 nya. But I’m not really sure about it. Paling-paling nggak jadi..

Akhir kata, 29 is my age.. No, I’m 16. Have a nice day!
xoxo

Friday, January 17, 2014

The Cuckoo's Calling




Sesuai janji, kali ini aku akan bahas tentang novel kriminalnya J.K Rowling (dengan menggunakan nama pena Robert Galbraith)

Novel ini bercerita tentang seorang detektif yang juga veteran perang Cormoran Strike yang menyelediki sebuah kasus pembunuhan seorang supermodel yang ditemukan tewas jatuh dari balkon. Awalnya kasus ini dianggap sebagai bunuh diri oleh polisi, namun kakak korban meragukan keputusan itu. Dia meminta Strike untuk menyelidikinya.

Aku pikir kalo aku cerita lebih banyak dari sinopsisnya ceritanya jadi nggak seru. Mending kalian baca sendiri deh novelnya. Menurutku seru banget, dan jalan ceritanya memikat. Kalau novel ini diterusin, aku yakin J.K Rowling bisa jadi the next Agatha Cristie!

Ceritanya berlatar belakang di London. Memang Inggris kayaknya tempat yang bagus untuk cerita misteri. Seakan Inggris punya daya tarik sendiri yang bisa digambarkan dengan sangat misterius dan anggun. Yang seperti kita udah tau novelis misteri best seller yang terkenal Arthur Conan Doyle dan Agatha Cristie berasal dari Inggris juga.

Awalnya J.K Rowling mengirim naskah novel ini ke penerbit menggunakan nama anonim. Dan sempet ditolak oleh beberapa penerbit (pasti penerbit yang nolak nyesel). Dan pertama kali terbit di Inggris (April 2013) novel ini sempet nggak begitu terkenal, sampai ketahuan kalo J.K Rowling penulisnya baru deh terjadi peningkatan drastis dan buku ini menempati posisi peringkat 1. Novel ini sendiri baru terbit di Indonesia Desember 2013.

Well, pertamanya aku nggak tertarik buat beli novel ini. Dan awalnya aku pingin beli Inferno novel karangan Dan Brown. Pas lagi jalan ke toko buku ternyata novel ini lumayan hit, dan jadi bestseller. Akhirnya galau deh mau beli novel yang mana. Orang bilang “Don’t judge a book by its cover” dan sebenernya kadang-kadang itu enggak berlaku. Karena pas beli novel ini aku tertarik sama covernya. Dari warnanya dan gambarnya yang penuh misteri. Menonjolkan kesan anggun. Apalagi sebelumnya aku pernah menerapkan sistem “Don’t judge a book by its cover” pas beli novel remaja. Dan aku tertipu sama sinopsisnya yang menarik. Walaupun cover depannya gak menarik, akhirnya pas baca aku kecewa abis sama isinya.

Untuk novel ini, semuanya bagus. Dari mulai cover sampai isinya. Untuk kalian penggemar cerita misteri wajib baca novel ini. Dijamin nggak bakalan nyesel deh! :)